Membuat Kisi-Kisi Soal Yang Baik Dan Benar
Cara Membuat
Kisi-Kisi Soal
Cara Mudah Membuat Kisi-Kisi Soal Yang benar
Selamat
Malem Sahabat Semua ! Kali ini kami akan berbagi tentang cara membuat kisi-kisi soal yang baik dan
benar sehingga menjadi soal yang berkualitas. Lalu bagaimana cara mudah
dalam membuat kisi-kisi soal semester / ujian tengah semester (MID/PTS) yang
baik dan benar? Silahkan anda simak baik-baik cara yang mudah membuat kisi soal
berikut. Langkah mudah membuat kisi-kisi soal ini saya dapat dari forum KKG kelas 6 kecamatan Puger yaitu
tentang pembuatan kisi-kisi soal beberapa hari lalu, tapi jujur saat itu saya tidak hadir dalam pelatihan
membuat kisi-kisi soal tersebut,
karena ada kesibukan yg lain, tetapi saya dulu pernah ikut pelatihan 2 kali
beberapa tahun lalu syukur Alhamdulillah kami menjadi pengurus sekaligus tim
revisi dalam forum kkg kecamatan yang punya proyek membuat kisi-kisi soal
semester dan bedah kisi-kisi soal UASBN/UN kelas 6 SD/MI.
Atas bekal
yang sudah ada itu kami terus menggali ilmu dari mbah google dalam menyusun
kisi kisi soal semester yang baik dan benar. Akan tetapi ada sebagian teman
yang gak terima karena ilmu yang saya peroleh akhir-akhir ini dari si mbah,
bahkan menganggap saya tidak tahu…. Hmmmm, seperti apa kualitas orang itu ya?
He he he … ternyata hanya bermodalkan S O K saja, alias sok tahu. Jujur selama 2 tahun ini kami sudah tidak membuat kisi-kisi soal tersebut tapi terus kami cari informasi
di mbah google.
Sekarang
sudah modern kalau sudah banyak fasilitas kenapa tidak kita mafaatin aja dengan
baik, contohnya membuat kisi kisi soal semester yang baik dan benar, membuat soal ulangan yang baik/ kisi-kisi UKK.
Dulu di
awal-awal kuliah Pemahaman bahwa soal ulangan
itu dibuat berdasarkan indikator pencapaian kompetensi. Ternyata hal itu tidak sepenuhnya benar, dan juga tidak sepenuhnya salah
lo……. Alhasil setelah tahu, ternyata indikator dalam membuat kisi-kisi soal itu berbeda
dengan indikator pencapaian kompetensi yang ada di silabus. Lalu kenapa karena dari Indikator Pencapaian Kompetensi Tersebut bisa
muncul banyak indikator soal. Oh, ya…. Mari kita ke pembahasan inti tetang
membuat kisi-kisi soal semester / UAS / UKK dengan baik dan benar. Berikut ini adalah beberapa hal yang
perlu diperhatikan.
Seorang guru
tentu sudah terbiasa
melakukan ulangan kepada anak didik. Fungsi dari tes tersebut bisa macam-macam.
diantaranya adalah
untuk mengetahui kelemahan, untuk mengukur, untuk
memperbaiki dll. Penilaian hasil belajar dilakukan secara terpadu sebagaimana dijelaskan di
Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan, bahwa
maksud terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen
yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran. Secara garis besar, Fungsi
Penilaian hasil belajar, diantaranya adalah:
1. Alat untuk mengetahui
ketercapaian tujuan pembelajaran. Dengan fungsi ini maka penilaian harus
mengacu pada rumusan tujuan pembelajaran sebagai penjabaran dari kompetensi
mata pelajaran
2. Umpan balik bagi
perbaikan proses belajar-mengajar. Perbaikan mungkin dilakukan antara lain :
dalam hal tujuan pembelajaran, kegiatan atau pengalaman belajar siswa, strategi
pembelajaran yang digunakan guru, media pembelajaran.
3. Dasar dalam menyusun
laporan kemajuan belajar siswa kepada para orang tuanya. Dalam laporan tersebut
dikemukakan kemampuan dan kecakapan pelajar siswa dalam berbagai bidang studi
atau mata pelajaran dalam bentuk nilai-nilai prestasi yang dicapainya.
Beberapa tes yang harus dilakukan seorang guru antara
lain:
1. Ulangan harian: Ulangan ini
dilakukan minimal setelah 1 KD selesai
2. UTS : Ulangan ini dilakukan setelah
melaksanakan pembelajaran setengah dari jumlah KD yang ada. Misal Pkn ada 4 KD
maka UTS bisa dilakukan setelah 2 KD. Atau setelah 8-9 minggu pembelajaran
3. Ulangan Akhir semester: Ulangan yang
dilakukan setelah pembelajaran 1 semester selesai. Jika terdapat banyak
indikator, maka ulangan ini tidak harus mengambil semua indikator yang ada akan
tetapi boleh diambil dari indikator yang dianggap penting.
Dalam melakukan
penilaian hasil belajar, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan yaitu :
- Penentuan tujuan tes,
- Penyusunan Kisi-kisi tes,
- Penulisan Soal,
- Penelaahan Soal (validasi soal),
- Perakitan soal menjadi perangkat tes,
- Uji coba soal termasuk analisisnya,
- Bank Soal
- Penyajian tes kepada siswa
- Skoring (pemeriksaan jawaban siswa)
Menyusun Kisi-Kisi Soal
Kisi-kisi adalah Suatu format berupa matriks yang memuat pedoman untuk
menulis soal atau merakit soal menjadi suatu tes. Kisi-kisi berfungsi sebagai
pedoman dalam penulisan soal dan atau dalam melakukan perakitan tes.
Syarat-syarat kisi-kisi yang baik :
- Mewakili isi kurikulum/kemampuan yang akan diujikan;
- Komponen-komponennya rinci, jelas, dan mudah dipahami;
- Soal-soalnya dapat dibuat sesuai dengan indikator dan bentuk soal yang ditetapkan
Komponen kisi-kisi terdiri dari :
A.Kelompok Identitas :
- Jenis institusi
- Program/Jurusan
- Bidang studi/matapelajaran
- Tahun Pelajaran
- Kurikulum yang diacu/dipergunakan
- Jumlah soal
- Bentuk soal
Prinsip
pembuatan kisi-kisi soal adalah UKRK yaitu:
Urgen: artinya bagian yang penting dari pembelajaran yang harus dikuasai siswa.
Kontinuitas: berkelanjutan dari pelajaran yang sebelumnya.
Reliabel: keandalan soal. Artinya bisa membedakan kemampuan siswa. tidak terlalu
mudah tetapi juga tidak terlalu sukar.
Keterpakaian: berhubungan dengan dunia nyata siswa
Sedangkan Prinsip pembuatan soal yaitu: Substansi,
Konstruksi dan bahasa. sebuah soal kadang dinyatakan sulit karena bahasa soal
yang kurang bisa dipahami oleh pembaca soal.
Kisi-kisi soal yang baik adalah kisi-kisi yang bisa
juga dipakai oleh orang lain. Artinya jika pembuat kisi-kisi dengan pembuat
soal adalah orang yang berbeda maka pembuat soal bisa membuat soal sesuai dengan
harapan si pembuat kisi-kisi soal.
Apa saja yang harus kita siapkan untuk membuat
kisi-kisi soal(untuk mempermudah kita dalam membuat kisi-kisi):
1.
Silabus
2.
KKO=Kata Kerja Operasional
3.
Materi Pelajaran yang akan diujikan
Penulisan soal bentuk uraian membutuhkan
kaidah-kaidah. Kaidah-kaidah yang perlu diperhatikan dalam penyusunan soal
meliputi:
Kaidah
penulisan soal uraian seperti berikut :
1.
Materi
a.
Soal
harus sesuai dengan indikator.
b.
Setiap
pertanyaan harus diberikan batasan jawaban yang diharapkan.
c.
Materi
yang ditanyakan harus sesuai dengan tujuan peugukuran.
d.
Materi
yang ditanyakan harus sesuai dengan jenjang jenis sekolah atau tingkat kelas.
2.
Konstruksi
a.
Menggunakan
kata tanya/perintah yang menuntut jawaban terurai.
b.
Ada
petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal.
c.
Setiap
soal harus ada pedoman penskorannya.
d.
Tabel,
gambar, grafik, peta, ilustrasi,
narasi
atau yang sejenisnya disajikan dengan jelas, terbaca, dan berfungsi.
3.
Bahasa
a.
Rumusan
kalimat soal harus komunikatif.
b.
Menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar (baku).
c.
Tidak
menimbulkan penafsiran ganda.
d.
Tidak
menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu.
e.
Tidak
mengandung kata/ungkapan yang menyinggung perasaan peserta didik.
Kaidah
penulisan soal Pilihan
Ganda
Penyusuan soal
pilihan ganda juga menggunakan kaidah-kaidah yang perlu diperhatikan.
Penyusunan soal pilihan ganda memerlukan ketelitian dan keterampilan. Hal ini
mengandung arti bahwa pengecoh yang digunakan harus dibuat sedemikian rupa
sehingga pengecoh tersebut dapat berfungsi. Kaidah-kaidah yang diperlukan dalam
penyusunan soal pilihan ganda adalah sebagai berikut:
1.
Materi
a.
Soal harus sesuai dengan
indikator
b.
Pengecoh harus berfungsi
c.
Terdapat 1 jawaban benar
d.
2.
Kontruksi
a.
Pokok soal jelas dan tegas
b.
Pokok soal hanya pernyataan
yang diperlukan saja
c.
Pokok soal jangan memberi
petunjuk ke jawban yang benar
d.
Tidak boleh terdapat arti
ganda
e.
Jawaban harus logis dan homogeny
f.
Panjang jawaban harus relatif
sama
g.
Tidak boleh mengandung
pernyatan semua benar maupun semua salah
h.
Jawaban berbetuk angka dan
waktu harus disusun secara berurutan
i.
Gambar, grafik, table, narasi,
ilustrasi harus berfungsi dan jelas
j.
Pokok soal tidak boleh
mengandung kata yang mengungkapkan ketidakpastian
k.
Butir soal jangan bergantung
pada jawaban sebelumnya
3.
Bahasa
a.
Sesuai dengan EYD
b.
Bahasa harus komunikatif
c.
Letakkan kata pada pokok soal
Pilihan ganda yang baik mempunyai beberapa bagian. Nana Sudjana (2009)
berpendapat bahwa soal pilihan ganda terdiri dari :
1.
Stem merupakan pertanyaan atau
pernyataan yang berisi permasalahan yang akan dinyatakan
2.
Option merupakan sejumlah
pilihan atau alternative jawaban
3.
Kunci merupakan jawaban yang
benar atau yang paling tepat
4.
Distraktor merupakan
jawaban-jawaban lain selain kunci jawaban
Kelompok Matriks
1.
Kompetensi Dasar
- Materi yang akan diberikan/dijadikan soal
- Indikator
- Nomor urut soal (jika diperlukan)
Salah satu unsur penting
dalam komponen matriks adalah indikator. Indikator adalah rumusan pernyataan
sebagai bentuk ukuran spesifik yang menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar
dengan menggunakan kata kerja operasional (KKO). Dalam praktiknya, penggunaan
kata kerja operasional untuk setiap indikator harus disesuaikan dengan domain
dan jenjang kemampuan yang diukur. Berikut contoh rumusan kata kerja
operasional.
1.
Domain Kognitif :
a.
Pengetahuan/ingatan : mendefinisikan, memberikan, mengidentifikasi, memberi
nama, menyusun daftar, mencocokkan, menyebutkan, membuat garis besar,
menyatakan kembali, memilih, menyatakan, dan sebagainya.
b.
Pemahaman : mengubah, mempertahankan, membedakan, memprakirakan,
menjelaskan, menyatakan secara luas, menyimpulkan, memberi contoh, melukiskan
kata-kata sendiri, meramalkan, menuliskan kembali, meningkatkan, dan
sebagainya.
c.
Penerapan : menghitung, mendemonstrasikan, mengungkapkan, mengerjakan
dengan teliti, menjalankan, menghubungkan, menunjukkan, memecahkan,
menggunakan, dan sebagainya.
d.
Analisa : mengurai, membuat diagram, memisah-misahkan, menggambarkan
kesimpulan, membuat garis besar, menghubungkan, merinci, dan sebagainya.5)
Sintesa : menggolongkan, menggabungkan, menghimpun, menciptakan, merencanakan,
menjelaskan, membangkitkan, mengorganisir, merevisi, menyimpulkan,
menceritakan, dan sebagainya.
e.
Evaluasi : menilai, membandingkan, mempertentangkan, mengeritik,
membeda-bedakan, mempertimbangkan kebenaran, menyokong, dan sebagainya.
2.
Domain Afektif :
a.
Kemauan menerima : bertanya, memilih, menggambarkan, mengikuti, memberi,
berpegang teguh, menjawab, menggunakan, dan sebagainya.
b.
Kemauan menanggapi : menjawab, membantu, memperbincangkan, memberi nama,
menunjukkan, mempraktikkan, mengemukakan, membaca, melaporkan, menuliskan,
memberitahu, dan sebagainya.
c.
Berkeyakinan : melengkapi, menggambarkan, membeda-bedakan, mengusulkan,
bekerjasama, mencoba, dan sebagainya.
d.
Ketekunan, ketelitian : merevisi, melaksanakan, memeriksa kebenaran,
melayani, dan sebagainya.
3.
Domain psikomotor :
Menirukan, menggunakan, artikulasi (mengucapkan dengan nyata, menyatukan
dengan menyambung), mewujudkan, membina, menukar, membersihkan, menyusun,
menghubungkan, melatih, mengikuti, membuat bagan, melokalisir, mengikat,
mencampur, mengasah/menajamkan, mengaduk, mengerjakan dengan teliti, memulai,
memanaskan, mengidentifikasi, dan sebagainya.
INDIKATOR SOAL
Indikator soal berisi ciri-ciri perilaku yang dapat diukur sebagai
petunjuk untuk membuat soal. Indikator dikembangkan sesuai dg karakteristik
siswa, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dg kata
kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi.
Syarat-syarat indikator
yang baik adalah :
1.
Memuat ciri-ciri kompetensi dasar yang akan diukur.
2.
Memuat kata kerja operasional yang dapat diukur.
3.
Berkaitan dengan materi (bahan ajar) yang dipilih.
4.
Dapat dibuatkan soalnya.
Teknik Perumusan Indikator Soal :
1. Bila soal terdapat Stimulus (misal:
gambar) maka rumusan indikatornya adalah: Disajikan …. Siswa dapat ….
(titik-titk di isi dengan KKO, misal: menjelaskan, menyebutkan, dst. Diikuti
materi yang di inginkan). Contoh: Disajikan
gambar tumbuhan, siswa
dapat menentukan bagian akar pada tumbuhan dengan benar.
2. Bila soal tidak terdapat stimulus
maka rumusan indikatornya: Siswa dapat ….
Mekanisme Pengembangan Indikator
a. Menganalisis Tingkat Kompetensi
dalam Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Langkah pertama pengembangan
indikator adalah menganalisis tingkat kompetensi dalam SK dan KD. Hal ini
diperlukan untuk memenuhi tuntutan minimal kompetensi yang dijadikan standar
secara nasional. Sekolah dapat mengembangkan indikator melebihi standar minimal
tersebut. Tingkat kompetensi dapat dilihat melalui kata kerja operasional yang
digunakan dalam SK dan KD. Tingkat kompetensi dapat
diklasifikasi dalam tiga bagian,
yaitu tingkat pengetahuan, tingkat proses, dan tingkat penerapan. Kata kerja
pada tingkat pengetahuan lebih rendah dari pada tingkat proses maupun
penerapan. Tingkat penerapan merupakan tuntutan kompetensi paling tinggi yang
diinginkan. Klasifikasi tingkat kompetensi berdasarkan kata kerja yang digunakan
disajikan dalam Tabel berikut
Tabel Tingkat Kompetensi Kata Kerja
Operasional
No
|
Klasifikasi Tingkat
Kompetensi
|
Kata Kerja Operasional yang
Digunakan
|
1
|
Berhubungan dengan
mencari keterangan
(dealing with retrieval)
|
1.Mendeskripsikan (describe)
2.Menyebutkan kembali (recall)
3.Melengkapi (complete)
4.Mendaftar (list)
5.Mendefinisikan (define)
6.Menghitung (count)
7.Mengidentifikasi (identify)
8.Menceritakan (recite)
9.Menamai (name)
|
2
|
M e m p r o s e s
(processing)
|
1.Mensintesis (synthesize)
2.Mengelompokkan (group)
3.Menjelaskan (explain)
4.Mengorganisasikan (organize)
5.Meneliti/melakukan eksperimen (experiment)
6.Menganalogikan (make
analogies)
7.Mengurutkan (sequence)
8.Mengkategorikan (categorize)
9. Menganalisis (analyze)
10.Membandingkan (compare)
11.Mengklasifikasi (classify)
12.Menghubungkan (relate)
13.Membedakan (distinguish)
14.Mengungkapkan sebab (state
causality)
|
3
|
Menerapkan dan
m e n g e v a l u a s i
(Application and
Evaluation)
|
1.Menerapkan suatu prinsip (applying
a principle)
2.Membuat model (model building)
3.Mengevaluasi (evaluating)
4.Merencanakan (planning)
5.Memperhitungkan/meramalkan
kemungkinan
(extrapolating)
6.Memprediksi (predicting)
7.Menduga/Mengemukakan pendapat/
mengambil
kesimpulan (inferring)
8.Meramalkan kejadian alam/sesuatu
(forecasting)
9.Menggeneralisasikan (generalizing)
10.Mempertimbangkan /memikirkan
kemungkinan-kemungkinan (speculating)
11.Membayangkan /mengkhayalkan/
mengimajinasikan (Imagining)
12.Merancang (designing)
13.Menciptakan (creating)
14.Menduga/membuat dugaan/
kesimpulan awal
(hypothezing)
|
Selain
tingkat kompetensi, penggunaan kata kerja menunjukan penekanan aspek yang
diinginkan, mencakup sikap, pengetahuan, serta keterampilan. Pengembangan
indikator harus mengakomodasi kompetensi sesuai tendensi yang digunakan Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Jika aspek keterampilan lebih menonjol, maka
indikator yang dirumuskan harus mencapai kemampuan keterampilan yang
diinginkan. Klasifikasi kata kerja berdasarkan aspek Kognitif, Afektif, dan
Psikomotorik disajikan dalam tabel 2, 3, dan 4.
Tabel Kata Kerja Ranah Kognitif
Pengetahuan
|
Pemahaman
|
Penerapan
|
Analisis
|
Sintesis
|
Penilaian
|
Mengutip
Menyebutkan
Menjelaskan
Menggambar
Membilang
Mengidentifikasi
Mendaftar
Menunjukkan
Memberi label
Memberi indeks
Memasangkan
Menamai
Menandai
Membaca
Menyadari
Menghafal
Meniru
Mencatat
Mengulang
Mereproduksi
Meninjau
Memilih
Menyatakan
Mempelajari
Mentabulasi
Memberi kode
Menelusuri
Menulis
|
Memperkirakan
Menjelaskan
Mengkategorikan
Mencirikan
Merinci
Mengasosiasikan
Membandingkan
Menghitung
Mengkontraskan
Mengubah
Mempertahankan
Menguraikan
Menjalin
Membedakan
Mendiskusikan
Menggali
Mencontohkan
Menerangkan
Mengemukakan
Mempolakan
Memperluas
Menyimpulkan
Meramalkan
Merangkum
Menjabarkan
|
Menugaskan
Mengurutkan
Menentukan
Menerapkan
Menyesuaikan
Mengkalkulasi
Memodifikasi
Mengklasifikasi
Menghitung
Membangun
Membiasakan
Mencegah
Menentukan
Menggambarkan
Menggunakan
Menilai
Melatih
Menggali
Mengemukakan
Mengadaptasi
Menyelidiki
Mengoperasikan
Mempersoalkan
Mengkonsepkan
Melaksanakan
Meramalkan
Memproduksi
Memproses
Mengaitkan
Menyusun
Mensimulasikan
Memecahkan
Melakukan
Mentabulasi
Memproses
Meramalkan
|
Menganalisis
Mengaudit
Memecahkan
Menegaskan
Mendeteksi
Mendiagnosis
Menyeleksi
Merinci
Menominasikan
Mendiagramkan
Megkorelasikan
Merasionalkan
Menguji
Mencerahkan
Menjelajah
Membagankan
Menyimpulkan
Menemukan
Menelaah
Memaksimalkan
Memerintahkan
Mengedit
Mengaitkan
Memilih
Mengukur
Melatih
Mentransfer
|
Mengabstraksi
Mengatur
Menganimasi
Mengumpulkan
Mengkategorikan
Mengkode
Mengombinasikan
Menyusun
Mengarang
Membangun
Menanggulangi
Menghubungkan
Menciptakan
Mengkreasikan
Mengoreksi
Merancang
Merencanakan
Mendikte
Meningkatkan
Memperjelas
Memfasilitasi
Membentuk
Merumuskan
Menggeneralisasi
Menggabungkan
Memadukan
Membatas
Mereparasi
Menampilkan
M e n y i a p k a n
Memproduksi
Merangkum
Merekonstruksi
|
Membandingkan
Menyimpulkan
Menilai
Mengarahkan
Mengkritik
Menimbang
Memutuskan
Memisahkan
Memprediksi
Memperjelas
Menugaskan
Menafsirkan
Mempertahankan
Memerinci
Mengukur
Merangkum
Membuktikan
Memvalidasi
Mengetes
Mendukung
Memilih
Memproyeksikan
|
Tabel Kata Kerja Ranah Afektif
Menerima
|
Menanggapi
|
Menilai
|
Mengelola
|
Menghayati
|
Memilih
Mempertanyakan
Mengikuti
Memberi
Menganut
Mematuhi
Meminati
|
Menjawab
Membantu
Mengajukan
Mengompromikan
Menyenangi
Menyambut
Mendukung
Menyetujui
Menampilkan
Melaporkan
Memilih
Mengatakan
Memilah
Menolak
|
Mengasumsikan
Meyakini
Melengkapi
Meyakinkan
Memperjelas
Memprakarsai
Mengimani
Mengundang
Menggabungkan
Mengusulkan
Menekankan
Menyumbang
|
Menganut
Mengubah
Menata
Mengklasifikasikan
Mengombinasikan
Mempertahankan
Membangun
Membentuk pendapat
Memadukan
Mengelola
Menegosiasi
Merembuk
|
Mengubah perilaku
Berakhlak mulia
Mempengaruhi
Mendengarkan
Mengkualifikasi
Melayani
Menunjukkan
Membuktikan
Memecahkan
|
Tabel Kata Kerja Ranah Psikomotor
Menirukan
|
Memanipulasi
|
Pengalamiahan
|
Artikulasi
|
Mengaktifkan
Menyesuaikan
Menggabungkan
Melamar
Mengatur
Mengumpulkan
Menimbang
Memperkecil
Membangun
Mengubah
Membersihkan
Memposisikan
Mengonstruksi
|
Mengoreksi
Mendemonstrasikan
Merancang
Memilah
Melatih
Memperbaiki
Mengidentifikasikan
Mengisi
Menempatkan
Membuat
Memanipulasi
Mereparasi
Mencampur
|
Mengalihkan
Menggantikan
Memutar
Mengirim
Memindahkan
Mendorong
Menarik
Memproduksi
Mencampur
Mengoperasikan
Mengemas
Membungkus
|
Mengalihkan
Mempertajam
Membentuk
Memadankan
Menggunakan
Memulai
Menyetir
Menjeniskan
Menempel
Menseketsa
Melonggarkan
Menimbang
|
Perbedaan Tes Uraian dan Pilihan Ganda
Tabel Perbandingan Tes Uraian dan Pilihan Ganda
No.
|
Bentuk
Tes
|
Kelebihan
|
Kekurangan
|
1
|
Uraian
|
Dapat mengetahui kemampuan
peserta didik dalam menyusun jawaban dengan menggunakan bahasa mereka sendiri
|
Kesulitan dalam penyusunan
pedoman penskorannya.
|
2
|
Mampu mengukur aspek
perilaku peserta didik (kelengkapan aspek pengukuran)
|
Pengaruh subyektivitas
penilai cukup besar
|
|
3
|
PG
|
Mampu menilai secara
objektif
|
Sukar untuk menentukan
pengecohnya
|
4
|
Materi yang diujikan dapat
mencangkup sebagian besar dari bahan pengajaran yang diajarkan
|
Kemungkinan untuk melakukan
tebakan jawaban masih cukup besar
|
|
5
|
Jawaban siswa dapat
dikoreksi dengan mudah dan cepat
|
Proses berpikir siswa tidak
dapat diketahui dengan nyata
|
CATATAN PENTING!
-
Indikator
soal dikembangkan dari IPK (indikator pencapaian kompetensi) (IPK bisa lihat di silabus)
-
Satu
indikator pencapaian kompetensi tidak harus menjadi 1 indikator soal. Artinya
bisa dikembangkan menjadi beberapa indikator soal.
-
Satu
indikator soal tidak harus menjadi 1 soal, dalam
referensi lain menyebutkan bahwa 1 indikator soal hanya menjadi 1 soal. Keduanya
kami belum menemukan referensi yang valid. (silahkan masukannya jika ada sumber
yang lebih valid)
-
Dalam
membuat indikator soal harus sudah membayangkan menjadi soal apa (Pilihan
ganda/Isian singkat/ Uraian)
-
Kisi-kisi
ada 2 macam yaitu kisi-kisi terbuka dan kisi-kisi tertutup.
-
titik-titik pada soal yang letaknya di akhir hanya 4 titik saja (1 titik penutup kalimat & 3 titik untuk kata/kalimat yang
dihilangkan), Jika di tengah-tengah maka hanya 3
titik. Misal : 1. Ir. Soekarno lahir di kota … .
Contoh format Kisi-kisi soal
No
|
SK/KD
|
IPK
|
Kls
|
Materi
|
Indikator
|
Bentuk Soal
|
No. Soal
|
Soal
|
Tingkat
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
NB. Format Kisi-kisi Soal
banyak Versi, namun ini versi lengkapnya
Cukup Sekian Dulu dari kami,
Semoga apa yang kami tulis dapat bermanfaat bagi kita semua dan pendidikan di
Indonesia akan lebih baik dengan hadirnya guru-guru yang professional dan
berkualitas. Mohon maaf apabila ada kesalahan dan kekurangan, mohon kritikan
guna memperbaiki tulisan kami. Boleh di share jika bermanfaat.
Refrensi:
Dadan
Rosana.(2015). Evaluasi Pembelajaran Sains.
Mundilarto.
(2010). Penilaian Hasil Belajar Fisika. Yogyakarta: UNY
Nana
Sudjana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
pgrionline.com/2015/05/langkah-langkah-menyusun-kisi-kisi-soal
Tulisan yang sangat bermanfaat sekali terutama bagi guru atau tenaga pengajar. Semoga sukses selalu.
ReplyDeleteTERIMAKSIH ATAS ILMUX PAK
ReplyDeleteMakasih atas ilmux pak
ReplyDeleteini sangat membantu saya yang baru saja masuk mengajar dan ditugaskan untuk membuat kisi-kisi soal untuk semester. terima kasih ilmunya pak
ReplyDeleteterimaksih banyak pakkk....sangat membantu sekali.
ReplyDeleteTerimaksih karna sangat membantu bagi pemula
ReplyDeleteHatur Nuhun...sangat bermanfaat
ReplyDeleteTerima kasih banyak pak, ini semua sangat membantu saya agar lebih jelas dan lebih memahami dan dpt sy terapkan ditempat tugas saya..
ReplyDeleteSaya masih bingung .
ReplyDeleteSemoga sukses, lanjutkan pak..
ReplyDeleteSangat membantu
ReplyDeleteAda yg udah siapkah yg untuk soal ujian kelas 6 sd
ReplyDeleteWa 085252160780
DeleteData ada yang perlu revisi , contoh istilah SK sdh g dipakai diganti KI, penggunaan kata kerja operasional tlg dicantumkan sumbernya, yang biasa digunakan sebagai rujukan adalah taksonomi bloom....
ReplyDeleteUntuk konten yg laen sudah OK....👍👍 Sangat membantu.... Salam sukses untuk Bapak......
makasih ilmunya pak, sangat bermanfaat
ReplyDeletejazaakumullaah khayran atas ilmunya. sangat bermanfaat
ReplyDeleteSemoga lekas blog ini ada iklannya����.
ReplyDeleteKarena ini sangat bermanfaat.
~BANDAR JUDI ONLINE TERBESAR~
ReplyDeleteBanyak permainan yang bisa Anda mainkan hanya di BOLAVITA. Baik dari casino, sportsbook, togel, slotgames, poker, sabung ayam, tangkas dan masih banyak lainnya.
Bonus-bonus yang menarik sayang untuk Anda lewatkan:
- Bonus New Member 10%
- Bonus Setiap Hari 5%
- Bonus Referral up to 10%
- Bonus Rollingan
Dengan minimal deposit Rp 50.000,- dan minimal withdraw Rp 50.000,- saja Anda sudah dapat memainkan semua permainan yang disediakan.
DAFTAR GRATIS !!
Untuk Informasi Lebih Lanjut Silahkan Hubungi CS Kami Di :
WA / TELEGRAM : +62812-2222-995
INSTAGRAM : @bola.vita
FACEBOOK : @bolavita.ofc
TWITTER : @BVgaming_net
LINE : @CS_bolavita
LIVECHAT 24 JAM !!
#bolavita #pokeronline #bonusnewmember #agenjuditerpercaya #bandarjuditerpercaya #togelonlineterbaik #bandartogelterbaik #agenjuditerbaik #bandarjuditerbesar #agenbolaterpercaya #casinoonline #sabungayam #slotgames #tangkas #bola #sportsbook