CONTOH NASKAH DRAMA SIDANG BPUPKI
naskah drama sidang bpupki - Indonesia Telah Lama Dijajah Oleh Jepang dan Belanda, namun pada Tahun 1945, merupakan akhir puncak dari segala penderitaan rakyat Indonesia terhadap
semua penjajahan dan perlakuan dari
bangsa yang menjajahnya, khususnya bangsa Jepang dan Belanda sendiri yang
menduduki Indonesia selama kurang lebih 3,5 abad lamanya. Nah, berikut ini merupakan postingan Contoh Naskah Sidang BPUPKI yang disajikan dalam bentuk dialog (drama).
Babak I
Setelah berhasil meluluhlantahkan pangkalan militer
Amerika di Pearl Harbour, Jepang melebarkan gurita militernya ke Asia Tenggara.
Tanpa menghadapi rintangan, Jepang berhasil menduduki kawasan Asia Tenggara
termasuk Indonesia.
Pada akhir 1944, kedudukan Jepang dalam Perang Asia
Timur Raya semakin terdesak. Pada keadaan seperti ini, Perdana Menteri Jenderal
Kuniako Koiso mengeluarkan janji kemerdekaan pada bangsa Indonesia pada 9
September 1944 guna menarik simpati bangsa Indonesia. Dihadapan Ir. Soekarno dan
dan militer Jepang Perdana Menteri Kaiso mewakilkan pernyataan kemerdekaan
untuk Indonesia kepada Tenno Haika.
Tenno Haika : “Koiso the Prime
Minister of Japan declare to the people of Indonesia that they will be set free
in the future. I am happy and very touched by the power of infinite mind. Well
as expressed gratitude for discretion and sincerity of government employees
along with armies were has been furiously fulfill its obligations. And those
who for years have been waiting for the independence.
Ir.Soekarno : “Paduka yang mulia Tenno
Haika dengan hati yang terharu kami menerima pengumuman bahwa kerajaan Nippon
memperkenankan kemerdekaan bangsa Indonesia di kemudian hari. Hati dan jiwa
kami meluap rasa terima kasih yang sekhidmat-khidmatnya pada yang mulia Tenno
Haika yang bermurah hati memperkenankan terkabulnya cita-cita kami yang telah
berpuluh-puluh tahun itu. Saya atas nama segenap rakyat Indonesia meminta
kepada paduka tuan supaya mempersembahkan rasa terima kasih kami”.
Babak II
Pada 1 Maret 1945, Jepang telah meresmikan terbentuknya
BPUPKI yang dipimpin oleh Radjiman Wedyodiningrat dan memiliki anggota 60
orang. Dalam BPUPKI, terjadi siding 1 (29 Mei- 1 Juni 1945) digedung Cuo
Sangi In. Dalam sidang tersebut membahas mengenai dasar Negara Indonesia.
29 Mei 1945
Mr. Moh. Yamin : ”Dalam sidang hari ini, saya mengajukan usulan
mengenai dasar Negara yang berwujud tulisan maupun dalam bentuk lisan. Berikut
rumusan secara lisan :
Peri Kebangsaan
Peri Kemanusiaan
Peri Ketuhanan
Peri Kerakyatan
Peri Kesejahteraan Rakyat
Secara tertulis :
Ketuhanan Yang Maha Esa
Kebangsaan Persatuan Indonesia
Rasa kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/ perwakilan
Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia
Keesokan harinya, sidang dilanjutkan (31 Mei 1945)
Prof. Dr. Soepomo : “Sidang hari kedua ini,
saya ingin menyumbangkan ide pikiran saya. Usulan tersebut antara lain :
Persatuan
Kekeluargaan
Keseimbangan Lahir dan Batin
Musyawarah
Keadilan Rakyat
Hari terakhir sidang 1 Juni 1945
Ir. Soekarno : “Saya selaku anggota
BPUPKI, ingin turut serta dalam perumusan dasar Negara. Saya mengusulkan :
Kebangsaan Indonesia
Internasionalisme
Mufakat
Kesejahteraan Sosial
Ketuhanan Yang Maha Esa
Radjiman :
Terima kasih atas usulannya, dengan ini saya menyatakan sidang pertama BPUPKI
selesai.
Narator :
Pada sidang itu pula dibentuknya Panitia Kecil dengan Ir. Soekarno sebagai
ketua yang beranggotakan Drs. Moh. Hatta, Mr. Muh. Yamin, Mr. Ahmad soebardjo,
Mr. A. A Maramis, Abdulkadir Muzakir, Wachid Hasyim, H. Agus Salim, Abikusno
Tjokrosujoso. Dalam persidangan yang dilakukan panitia sembilan menghasilkan
rumusan :
Ketuhanan Dengan Kewajiban Menjalankan Syariat Islam
Bagi Pemeluk- Pemeluknya
(Menurut) Dasar Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
Persatuan Indonesi
Dan) Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat
Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan
(Serta Dengan Mewujudkan Suatu) Keadilan Sosial Bagi
Seluruh Rakyat Indonesia
Rumusan tersebut disebut dengan piagam Jakarta. Pada
tanggal 10 Juli 1945 diadakan sidang BPUPKI yang kedua, hingga tanggal 16 Juli
1945.
Radjiman :
Jadi, kesimpulan sidang kita kali ini adalah bentuk Negara Indonesia adalah
Republik dan wilayah Indonesia yakni seluruh wilayah kepulauan Indonesia.
Selanjutnya saya persilahkan kepada perwakilan dari Panitia Perancang UUD untuk
melaporkan hasil sidangnya.
Soepomo :
Terima kasih, saya akan membacakan hasil sidang yang telah kami lakukan……
Babak III
Selanjutnya BPUPKI membentuk Panitia Perancang Undang-
undang, panitia kecil, dan penghalus bahasa
Ir.Soekarno : “ Dengan suara bulat
dari anggota-anggota lain, kami menyetujui secara bulat isi pembukaan UUD
tersebut.
Dr. Soepomo : “Disini kami sebagai
panitia kecil akan menyempurnakan kembali rancangan UUD”.
Ir. Soekarno : “ Selaku ketua panitia,
saya melaporkan hasil kerja dari panitia yang terdiri :
a. Pernyataan Indonesia
Merdeka
b. Pembukaan UUD
c.
Batang Tubuh UUD
Rumusan yang telah disahkan
tersebut kelak dikenal sebagai UUD 1945”.
Babak IV
Pada 6 Agustus 1945, Amerika Serikat menjatuhkan
sebuah bom atom diatas kota Hiroshima. Sehari setelah pengeboman itu, tepatnya
7 Agustus 1945 BPUPKI di bubarkan dan digantikan oleh PPKI yang diketuai oleh
Soekarno dan diwakilkan oleh Bung Hatta dengan anggota 21 orang. Untuk kedua
kalinya, diatas kota Nagasaki, Jepang kembali dibom oleh Amerika Serikat.
Penyerangan yang kedua kalinya ini, membuat Jepang lemah tak berdaya. Momen ini
pun dimanfaatkan oleh bangsa Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaannya.
Soekarno, Hatta selaku pimpinan PPKI dan Radjiman Wedyodiningrat sebagai mantan ketua BPUPKI diterbangkan ke Dalat, 250 km di sebelah timur laut Saigon, Vietnam untuk bertemu Marsekal Terauchi.
Soekarno, Hatta selaku pimpinan PPKI dan Radjiman Wedyodiningrat sebagai mantan ketua BPUPKI diterbangkan ke Dalat, 250 km di sebelah timur laut Saigon, Vietnam untuk bertemu Marsekal Terauchi.
Marsekal Terauchi : “Disini saya mengabarkan
kepada kalian semua bahwa pasukan Jepang sedang di ambang kekalahan dan kami
akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia”.
Ir. Soekarno : “Baik, dan terima kasih
atas kesediaan bangsa Jepang untuk memerdekakan kami bangsa Indonesia. Kami
akan membantu dalam persiapan kemerdekaan bangsa kami.”
Narator :
Hasil sidang itu adalah :
1. Pernyataan
Indonesia merdeka
2. Pembukaan UUD
3. UUD itu sendiri dan batang tubuh UUD
Dengan keberhasilan dari panitia perancang UU menyusun
rancangan UUD, maka tugas BPUPKI dinyatakan SELESAI dan DIBUBARKAN
Narator :
Pada tanggal 6 Agustus 1945, Hiroshima di bom atom oleh Amerika Serikat.
Keadaan itu, mendorong Jepang membentuk Docuritsu Junbi Inkai atau PPKI,
tepatnya tanggal 7 Agustus 1945 dengan anggota berjumlah 21 orang. Tanggal 9
Agustus 1945 Kota Nagasaki dibom atom oleh Amerika. Oleh karena itu, Jend. Besar Terauchi, Panglima
Tentara Umum Selatan memanggil Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Dr. Radjiman
Wedyodiningrat agar datang ke markas di Dalat (Vietnam) untuk melakukan
pertemuan tanggal 12 Agustus 1945
Jend. Terauchi : Saya berjanji akan memberikan
kemerdekaan kepada Indonesia, tapi kemerdekaan itu diumumkan setelah segala persiapan
selesai. Jadi untuk melaksanakan kemerdekaan itu dibentuklah PPKI. Pelaksanaan
kemerdekaan segera dilakukan setelah persiapan selesai dan berangsur-berangsur
dari Pulau Jawa, baru disusul pulau lainnya. Wilayah Indonesia akan meliputi
seluruh bekas wilayah Hindia-Belanda
Demikian Naskah Sidang BPUPKI dalam bentuk drama,
mohon maaf apabila ada kesalahan ataupun kekeliruan dalam urutannya.
No comments:
Post a Comment